Senin, 28 April 2008

kelaparan dan gizi buruk

Kasus Kelaparan dan Gizi Buruk
HIDUP merupakan hak dasar yang dijamin oleh negara! Demikian pula dengan pemenuhan kebutuhan atas makan dan gizi yang menopang keberlanjutan hidup warganya.Nyatanya? Bagi rakyat Indonesia jaminan itu seakan ilusi. Jaminan yang teramanat dalam pasal 28 UUD 1945 itu tidak cukup sakti meniadakan kasus kelaparan di negeri ini. Bahkan, kasus kematian akibat gizi buruk dan kelaparan terus menggejala di masyarakat.
Kasus teranyar yang cukup menghentak tanah air adalah kasus kematian ibu dan anak di Makassar, Sulawesi Selatan akhir bulan lalu. Ny Basse (27) yang tengah hamil tujuh bulan dan anaknya Bahir (5) tewas mengenaskan setelah tiga hari tidak makan dan menderita diare akut.Kisah pilu keluarga Basse itu bukanlah kasus yang pertama dan diyakini bukan pula yang terakhir. Kasus itu hanyalah segelintir dari 4,1 juta kasus gizi buruk tergres yang diungkap Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari.
Angka 4,1 juta sungguh angka yang cukup fantastis untuk ukuran negeri yang katanya gemah ripah loh jinawi ini, negeri yang katanya subur dan kaya sumber daya pangan.Kondisi ini membuktikan betapa lemahnya manajemen ketahanan pangan Indonesia. Membuktikan, kasus gizi buruk dan kelaparan bukan semata akibat kekurangan bahan pangan, melainkan akses pangan yang rendah. Bisa ditebak, kemiskinan selalu menjadi tersangka utama penyebab lemahnya daya beli pangan itu. Tidak mengherankan jika hampir seluruh pengidap malnutrisi itu adalah kalangan miskin. Mereka yang hidup tanpa perlindungan dan jaminan negara.Ironis memang! Di tengah fenomena memilukan itu, korupsi justru semakin merajalela. Sementara utang negara kian menggunung, harga kebutuhan pokok terus meroket, pendidikan dan kesehatan kian mahal.
Kasus-kasus kelaparan dan gizi buruk itu telah menunjukkan bagaimana pemerintah gagal melaksanakan amanat konstitusi. Bagaimanapun, pengabaian hak-hak hidup rakyat sama saja telah mereduksi kualitas sumber daya manusia. Pemerintah harus terus melakukan koreksi total atas kegagalan kebijakan pangan dan gizi rakyatnya. Jika tidak, masa depan bangsa menjadi taruhannya!

Senin, 13 Agustus 2007

hAi....Hai...hAI....diSiNi PRILLY.kLO km TAu s'MuaNya teNtan9 aQ klik jA DsiNi. OK!!! aQ tUn99 u lho saraN n kRITIkNy daRi KaMu...........^_^